Sabtu, 24 Maret 2012

KHASIAT MAHKOTA DEWA

Nikmatnya Teh Racik Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa)

Secara empiris kulit dan daging buah mahkota dewa mampu mengobati flu, rematik, dan kanker. Sementara itu, bijinya sering dipakai sebagai obat luar, untuk menyembuhkan aneka penyakit kulit. Memang belum banyak penelitian medis atau uji klinis tentang tanaman obat ini, yang ada hanyalah pembuktian berdasarkan pengalaman pengguna.

Namun, dr.Regina Sumastuti, pengajar Fakultas Kedokteran UGM telah membuktikan bahwa mahkota dewa mengandung antihistamin. Zat ini berperan menyembuhkan penyakit alergi seperti sesak napas, biduren,dan gatal-gatal. Kecuali itu, pada daunnya terdapat polifenol, alkaloid, saponin, dan flavonoid

Mahkota dewa dilarang untuk dikonsumsi langsung bisa karena bisa berefek sebagai racun. Dengan kata lain, sebelum dikonsumsi sebaiknya buah tersebut diproses dulu,
Bagaimana caranya? Ada baiknya kita ikuti pengalaman Ning Harmanto (Agromedia Pustaka,2001), yang telah berhasil memproduksi “teh racik”dari buah mahkota dewa.

Berikut tahapan pengolahan buah mahkota dewa menjadi teh.

1. Petik buah mahkota dewa yang sudah tua atau matang dipanen, lalu pilih buah yang utuh serta bebas dari bekas serangan hama dan penyakit.

2. Cuci dibawah air mengalir, tanpa mengunakan sabun atau deterjen.

3. Ambil kulit dan daging buahnya dengan cara diiris tipis. hati-hati saat pengambilan daging buah ini, jangan sampai cangkangnya ikut terambil karena bagian inilah yang beracun. Jemur selama 2-3 hari hingga kering atau beratnya tinggal 10% dari bobot basah. Tujuan pengeringan ini adalah untuk menghilangkan unsur-unsur racun yang terdapat didalamnya.

4. Jika sudah kering, ambil potongan-potongan buah mahkota dewa tersebut lalu sangrai selama 5 menit diatas api kecil. Warnanya akan berubah menjadi cokelat-kehitaman seperti teh. Tujuan penyangraian ini adalah untuk mematikan bakteri-bakteri yang menempel selama pengeringan.

5. Masukkan mahkota dewa yang sudah disangrai kedalam panci atau kuali tanah liat, lalu tambahkan air bersih sebanyak 2 gelas. Panaskan panci hingga air dalam panci tinggal setengahnya. Saring air rebusannya dan setelah hangat bisa langsung diminum. Jika tahan pahit, setelah minum teh racik mahkota dewa ini bisa disusul dengan menelan gula kelapa atau gula aren.

Di sebutkan kenapa biji mahkota dewa tidak ikut di proses menjadi obat banyak yang menuturkan biji mahkota dewa mempunyai zat racun dan kalau di makan bisa mengakibatkan muntah - muntah atau sampai mati rasa. Maka dari itu sebaiknya biji buah mahkota dewa di budidayakan lagi supaya nantinya banyak obat - obatan herbal apalagi dengan menanam buah mahkota dewa tidak perlu perawatan yang ekstra karena tanpa adanya perawatan pun mahkota dewa bisa hidup dan tumbuh dari musim ke musim.

Bagian lain dari tumbuhan mahkota dewa yang bisa di jadikan obat adalah batangnya yang bisa di jadikan obat kanker tulang. Sedangkan daunnya bisa di gunakan untuk mengobati lemah syahwat, disentri, alergi dan tumor dengan cara cukup merebus dengan air lalu di minum. Dan jangan kaget pula ketika meminum air dari daun mahkota dewa. Air daun mahkota dewa yang di minum bisa mengakibatkan kantuk atau mabuk. Efek tersebut normal dan tidak perlu khawatir. Jika mabuknya berkelanjutan akibat dari minum air daun mahkota dewa cukup dengan minum air sebanyak - banyaknya sampai rasa mabuknya hilang.


LARANGAN
Janganlah makan buah mahkota dewa mentah secara langsung, karena bisa mengakibatkan keracunan. Gejalanya adalah sakit perut, pusing, muntah-muntah, dan mabuk. Terlebih lagi bijinya sangat beracun. Biji mahkota dewa yang tertelan akan mengakibatkan mati rasa dan lidah kaku.

Harus di ingat pula bahwa wanita hamil usia muda di anjurkan jangan menkonsumsi buah mahkota dewa karena mahkota dewa bisa memacu kerja otot rahim untuk mempercepat proses persalinan sehingga bisa membahayakan kehamilan yang masih muda.

Sumber : http://www.tokomarwa.blogspot.com/2008/08/khasiat-mahkota-dewa.html

1 komentar:

  1. setelah searching ternyata saya belum menemukan adanya mahkota dewa sebagai selai roti. Sebenarnya boleh tidak sih dipakai untuk selai ?

    BalasHapus